Tuesday 1 April 2014

Tentang Saya.

Bidang pekerjaan dan sekaligus minat saya adalah dibidang design engineering, blog ini adalah salah satu dari blog saya yang membahas tentang Conveyor System (Bulk Material Handling System)

Saya Pernah bekerja di salah satu Perusahaan Tambang Batu Bara di Kalimantan dan terbesar di Indonesia dalam hal Engineering, Operation, dan Maintenance. Dan pernah bekerja di Perusahaan Consultant Engineering (Australia Company di Jakarta) yang bergerak dalam bidang Material Handling System (Bulk Material Handling System), dan Pernah Bekerja di Perusahaan BUMN (Jakarta, Sulawesi, Maluku) disini saya terlibat dalam project pembuatan Nickel Processing Plant (Smelting, CFPP, Supporting Facilities & Utilities). Dan saya sekarang bekerja dalam bidang Engineering, Management and Specialist Technical Services khususnya dalam bidang Bulk Material Handling System.

Blog ini Conveyor Design Engineering dalam bahasa Indonesia, saya buat bertujuan untuk berbagi pengalaman dan belajar bersama khususnya dalam bidang Bulk Material Handling Facility (Conveyor System).

Blog ini masih dalam proses, sehingga masih banyak content yang belum sempat di upload. Bila dari teman dan rekan yang ingin memberikan masukan saya terbuka dan sangat berterima kasih.

Berikut ini beberapa project yang pernah saya kerjakan mulai dari Pit to Port Design & Engineering Services:

- Logistic Study, Supply Chain Calculation & Diagram (Simulation).
- Bulk Material Handling & Overland Conveyor (OLC).
- Coal Preparation Plant (CPP).
- Port and Marine Terminal, Coal Terminal.
- Barge Loading/Unloading Facility, Shiploader.
- Belt Feeder, Transfer Conveyor, Staking Conveyor with Tripper Car, Reclaim Conveyor, etc.
- Coal Fire Power Plant (CFPP).
- Ore Preparation Plant (Smelting / Furnace, Processing Plant).

Dalam melakukan pekerjaan design kita harus bisa memberikan hasil yang terbaik, dalam segi kualitas design yang optimal dari segi cost, time, delivery, safety, environmentally, etc. Sehingga akan menghemat CAPEX maupun OPEX.

Beberapa sumber yang saya gunakan dalam menulis blog ini :

-. www.ckit.co.za
-. Juanda Toha - Konveyor sabuk dan peralatan pendukung
-. CEMA (Conveyor Equipment Manufactures Association)- Belt Conveyor For Bulk Materials
-. Bridgestone, Conveyor Belt Design Manual.
-. K. Golka, G. Bollinger, C. Vasili, Belt Conveyors - Princeples for Calculation and Design 
-. PROK, Catalogue
-. ISO

Bila ada yang membutuhkan jasa Design Engineering Conveyor System / Bulk Material Handling System seperti :

- Conceptual Design
- Feasibility Study
- Preliminary Design
- Detailed Design

Bisa menghubungi : project@konsultambang.com atau konsul.tambang@gmail.com

http://konsultambang.blogspot.com

Saturday 14 December 2013

Pengertian Kapasitas Belt Conveyor

Dalam merencanakan belt conveyor kapasitas yang yang ditunjukan dalam satuan TPH (Ton per hour) merupakan parameter yang sangat penting, karena berpengarauh terhadap biaya keseluruhan dari belt conveyor system yang akan dibangun. Berikut ini beberapa pengertian kapasitas yang ada dalam belt conveyor system :

-. Kapasitas terjamin (Guaranted capacity)
   kapasitas terjamin merupakan kapasitas yang lebih bermakna kontraktual, pemasok harus menjamin bahwa belt conveyor system yang dibuat akan mampu mengangkut material dalam kapasitas terjamin pada rentang waktu sesuai dengan metode yang disepakati.

-. Kapasitas desain/rancangan (Desiagn capacity)
   kapasitas desain adalah kapasitas maksimum yang sudah mempertimbangkan resiko, resiko ini dimaksudkan untuk melindungi terhadap kemungkinan kesalahan teknis yang tidak terduga dan konsekuensi komersial akibat ketidaktercapaian kapasitas terjamin.

-. Kapasitas komisioning (Commisioning capacity)
   merupakan kapasitas yang dicapai pada saat dilakukannya uji komisioning (commissioning test), kapasitas ini harus lebih besar dari kapasitas terjamin dan biasanya mendekati kapasitas desain.

-. Kapasitas aktual operasi (Actual operating capacity)
   adalah kapasitas yang dicapai pada saat operasi aktual, kapasitas ini biasanya lebih kecil dari kapasitas terjamin dan kapasitas desain.


Thursday 12 December 2013

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain Conveyor

Berikut ini beberapa faktor yang perlu dipertimbangan dalam mendesain atau merancang Belt Conveyor System :

Untuk material curah :

-. Berat jenis material curah (Bulk density) - kg/m3
-. Ukuran butir dan distribusi ukuran butir - mm
-. Kondisi material : Basah/kering, lengket, berdebu, dll.
-. Karakteristik material : Keras, lunak, abrasive.
-. Temperatur.

Data lain yang diperlukan dalam mendesain atau merancang Belt Conveyor System :

-. Kapasitas yang diinginkan : Kapasitas maksimum dan kapasitas minimum (dalam perhitungan desain kapasitas desain harus lebih besar dari pada kapasitas operasi maksimum).
-. Jenis dan lokasi sistem pengumpan ke Belt Conveyor System.
-. Jenis dan lokasi sistem penumpukan.
-. Profil dan jalur Belt Conveyor System.

Faktor lain yang juga berpengaruh dalam mendesai Belt Conveyor System adalah ketersedian sumber daya listrik, kondisi operasi (jumlah jam operasi per hari dan per tahun), kondisi cuaca dan kondisi lapangan.

Secara umum acuan pemilihan komponen yang ekonomis sangat ditentukan oleh kriteria berikut :

a. Untuk pemilihan lebar dan kecepatan sabuk (Belt)
   * Semakin kecil lebar sabuk, akan semakin ekonomis.
   * Semakin tinggi kecepatan sabuk, akan semakin ekonomis.
b. Untuk pemilihan Idler
   * Semakin sedikit jumlah rol (idler), akan semakin ekonomis.
   * Semakin jauh jarak antar idler, akan semakin ekonomis.
c. Untuk pemilihan sistem penggerak
   * Semakin sedikit sistem penggerak, akan semakin ekonomis.
d. Untuk pemilihan sistem pengencang
   * Sistem pengencang skrup (screw take up) dan gravitasi (gravity take up) relative lebih murah.

Akan tetapi kondisi tersebut diatas tidak selalu dapat dipenuhi dalam Belt conveyor system, dikarenakan beberapa sebab berikut :

-. Adanya batasan minimum kecepatan dan lebar sabuk.
-. Menyesuaikan sistem pengumpan dan sistem pencurah.
-. Standarisasi komponen dengan belt conveyor system yang sudah ada sebelumnya, maupun standarisasi komponen antar belt conveyor yang baru dibangun, untuk mengurangi jenis komponen sehingga dapat mengurangi jumlah suku cadang.
-. Keterbatasan ruang yang tersedia dan kondisi topografi yang ada.

Berikut ini klasifikasi idler dengan batasan kecepatan maksimum dan jangkauan lebar sabuk (belt) yang direkomendasikan bersadasarkan CEMA edisi 5 & Konveyor sabuk dan peralatan pendukung - Juanda Toha :  
Catatan : -. Untuk diameter rol 89 mm dan 114 mm, tidak terdapat dalam CEMA edisi 5, Seri A4 dan A5 sudah ditarik sejak 1996


Berikut ini jarak antar idler yang direkomendasikan berdasarkan CEMA edisi 5 :
 


Monday 9 December 2013

Penggunaan Belt Conveyor

Keuntungan menggunakan Belt Conveyor sebagai alat angkut adalah: lebih ekonomis dalam biaya operasionalnya, aman dalam pengoperasiannya, mempunyai jangkauan kapasitas dan kondisi operasi yang sangat luas, dan ramah terhadap lingkungan.

Untuk Belt Conveyor  yang panjang atau sering disebut Overland Conveyor yang terpanjang di indonesia yang saya tahu ada di PT. KPC (Kaltim Prima Coal) dengan panjang kurang lebih 13,1 km.
Belt Conveyor sangat jarang berdiri sendiri, akan tetapi merupakan sistem terpadu yang lebih dikenal dengan Material Handling System yang dibuat berdasarkan pesanan dengan menyesuaikan kondisi lahan yang ada. Disinilah tantangan sebagai seorang Engineer maupun Designer/Drafter untuk mengoptimalkan lahan yang ada agar sesuai dengan kapasitas yang dipesan oleh pemesan (client).
Secara umum berikut ini diagram alir Material Handling System:
  


Material Masuk : ada bermacam-macam cara, biasanya bila material berasal dari tambang langsung biasanya menggunakan Dump Hopper (dilengkapi crushing plant), tetapi bila material berasal dari tempat lain yang dikirim menggunakan tongkang ataupun kapal biasanya menggunakan receiving hopper (unloading facility).

Sistem Penerimaan material : ada bermacam-macam cara, biasanya menggunakan belt feeder, chain feeder.

Sistem Penumpukan material (stacking system) : dapat berupa stacking conveyor atau stacker, sedangkan tempat penumpukan dapat berupa penumpukan terbuka (open stockpile) atau tempat penumpukan tertutup berupa silo atau dome.

Sistem pengambilan material (reclaiming system) : dapat berupa drawdown hopper, surface reclaim feeder, reclaim conveyor, dan lain-lain.

Sistem pengeluaran material : ada bermacam-macam cara, biasanya menggunakan barge loading facility (biasanya digunakan untuk tongkang (barge) atau juga shiploader facility (biasanya digunakan untuk kapal yang besar)

Berikut ini contoh gambar sederhana General Arrangement, mulai dari Dump Hopper (termasuk crushing equipment), Stacker Conveyor dengan Tripper Car dan Coal Stockpile dengan Reclaim tunnel conveyor.



Monday 11 November 2013

Bagian-bagian dalam Belt Conveyor (Anatomy of Conveyor)


Secara umum susunan komponen atau peralatan yang ada pada Belt Conveyor System terdiri dari :

  1. Komponen penggerak yang terdiri dari motor penggerak (motor, coupling, gearbox), puli penggerak (drive pulley), puli snub (snub pulley), take-up pulley, puli depan (head pulley), puli belakang (tail pulley).
  2. Bagian pembawa material yang terdiri dari sabuk (belt) yang di sangga pada idler pembawa (troughed idler/carry idler), sedangkan bagian balikan di sangga oleh idler balikan (return idler). Kedua idler tersebut bertumpu pada rangka struktur (gallery, ground module).
  3. Sistem pengencang sabuk (take-up system), yang dapat di buat dengan menggunakan sistem manual, atau sistem otomatis secara gravitasi.
  4. Sistem pengaturan kelurusan sabuk, dengan menggunakan idler pengarah (training idler) yang biasanya dipasang pada bagian pembawa (carry idler) maupun balikan (return idler).
  5. Peralatan pengumpan yang dapat berupa corong pengumpang (feeding chute) atau sabuk pengumpan (belt feeder).
  6. Peralatan pencurah material dapat berupa corong keluar (discharge chute).
  7. Sistem pembersih sabuk (belt cleaning). 
Berikut ini grambar Anatomy of a Conveyor